Di
zaman sekarang ini banyak wanita yang tidak tau tujuannya, bagaimanakah langkah
kita sebagai wanita untuk meraih keistinewaan sebagai wanita. Bagaimanakah
contoh wanita yang baik dimata agama islam? Dan apa saja nasihat-nasihat
Rasulullah SAW untuk kaum wanita.
Rasulullah adalah suri tauladan yang baik sesuai dengan
Q.S Al-Ahzab : 21 “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Mempersoalkan tentang wanita. Rasulullah SAW sangat
memuliakan wanita. Dalam hadits Rasulullah SAW,
Dari Abdullah bin ‘Amr
radhiallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwassalam bersabda:
“Dunia ini adalah
perhiasan/kesenangan dan sebaik-baik perhiasan/kesenangan dunia adalah wanita
yang shalihah.” (HR. Muslim,Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad)
Dalam lafazh lain:
“Sesungguhnya
dunia ini adalah perhiasan dan tidak ada di antara perhiasan dunia yang lebih
baik daripada wanita yang sholihah.” (HR. Ibnu Majah)
Dalam lafazh lain:
“Sesungguhnya
dunia ini seluruhnya adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita
yang sholihah.” (HR. Ahmad)
Di dalam Al-Qur’an
dijelaskan pula dalam firman-Nya, bahwa Allah SWT lebih sayang dan
mengedepankan wanita, dalam firman Allah SWT,
.: Q.S. Al A’raaf : 26
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan
kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan
pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari
tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.
.: Q.S. An Nuur : 31
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya,
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara
laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang
mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan
janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang
beriman supaya kamu beruntung.
.: Q.S. An Nuur : 60
Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari
haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa
menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan
berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
.: Q.S. Al Ahzab : 53
.: Q.S. Al Ahzab : 53
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki
rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak
menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka
masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang
percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu
kepadamu (untuk menyuruh kamu ke luar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang
benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri
Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci
bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah
dan tidak (pula) mengawini istri-istrinya selama-lamanya sesudah ia wafat.
Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.
.: Q.S. Al Ahzab : 55
Tidak ada dosa atas istri-istri Nabi (untuk berjumpa
tanpa tabir) dengan bapak-bapak mereka, anak-anak laki-laki mereka, saudara
laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara laki-laki mereka, anak laki-laki
dari saudara mereka yang perempuan, perempuan-perempuan yang beriman dan hamba
sahaya yang mereka miliki, dan bertakwalah kamu (hai istri-istri Nabi) kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
.: Q.S. Al Ahzab : 59
Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun
lagi Maha penyayang…. Maha benar ALLAH dengan segala firman-NYA.
Wanita dan Keindahan
Sudah menjadi sunnatullah bagi
anak Adam diberikan kepada mereka berbagai kenikmatan yang mereka cintai dan
dijadikan indah pandangan mereka dengannya di dunia ini sebagaimana dalam
firman Alloh:
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia
kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:wanita-wanita, anak-anak, harta
yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan
sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Alloh-lah tempat
kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran:14)
Ketika menyebutkan berbagai hal yang menjadikan
kecintaan manusia dalam ayat ini Alloh mendahulukan wanita sebelum yang lain,
hal ini memberikan isyarat bahwa wanita menjadi sumber terbesar kenikmatan,
kesenangan dan perhiasan hidup di dunia ini. Tidak terkecuali bagi Rasulullah
Shalallahu ‘alaihiwassalam sebagai sosok manusia terbaik dan termulia, wanita
adalah sesuatu yang paling beliau cintai di antara kenikmatan dunia yang lain,
dan ini merupakan fitroh beliau sebagai manusia biasa.
Dari Anas radhiallahu ‘anhu ia berkata:
“Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwassalam bersabda: ‘Aku diberikan
rasa cinta dari dunia terhadap para wanita dan wewangian dan dijadikan penyejuk
mataku ada di dalam shalat.”(HR. Ahmad, dan Nasa’i. Di
shohihkan oleh Syaikh Al Albani)
Walhasil, Alloh telah menciptakan wanita sebagai
perhiasan dan bahkan perhiasan terbesar dunia ini namun sekaligus ia juga
merupakan fitnah terbesar di dunia ini yang pernah diciptakan Alloh bagi kaum
laki-laki.
Wanita Sholihah
Alloh telah memberikan sebuah definisi wanita
sholihah yang menjadi perhiasan dan kesenangan terbaik di dunia, sebagaimana
dalam firman-Nya:
“…Maka wanita yang sholih, ialah yang taat
kepada Alloh lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Alloh
telah memelihara (mereka)…” (QS. an-Nisa’:34)
Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwassalam juga memberikan
gambaran wanita sholihah terbaik sebagaimana dalam hadits:
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata:
“Nabi Shalallahu ‘alaihiwassalam ditanya:’Siapakah wanita yang paling baik?’
Beliau menjawab:
‘(Sebaik-baik wanita) adalah yang
menyenangkan (suami)-nya jika ia melihatnya, mentaati (suami)-nya jika ia
memerintahnya dan ia tidak menyelisihi (suami)-nya dalam hal yang dibenci suami
pada dirinya dan harta suaminya.’” (HR. Ahmad, al Hakim, an
Nasa’i dan ath Thobrani dan di Shohihkan oleh al Albani).
Beliau Shalallahu ‘alaihiwassalam juga berwasiat
untuk memilih wanita yang memiliki dien (agama) yang baik sebagai ukuran
keshohihan seorang wanita, bukan kecantikan, kedudukan atau hartanya.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi
Shalallahu ‘alaihiwassalam beliau bersabda:
“Wanita dinikahi karena empat hal: karena
hartanya, karena kedudukannya, kecantikannya dan karena dien (agama)-nya; maka
pilihlah yang memiliki dien maka engkau akan beruntung.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Khotimah
Bagi laki-laki, hal ini merupakan wasiat agar mereka
memilih wanita bukan sekedar karena kecantikan, kedudukan atau harta wanita
semata. Karena hal itu bukanlah ukuran kebahagiaan yang hakiki di dunia ini.
Namun hendaknya ia lebih mengutamakan sisi dien karena hal itulah yang akan
memberikan hakikat kebahagiaan hidupnya di dunia ini dan di akhirat.
Adapun bagi para wanita, ini merupakan dorongan untuk
menjadi perhiasan terbaik di dunia ini, wanita yang sholihah, wanita yang
mendorong suami dan keluarganya untuk semakin beriman dan bertaqwa kepada
Alloh, bukan wanita yang menjadi fitnah terbesar bagi kaum laki-laki yang
menjadikan mereka semakin menjauh dari Alloh dan menyeret mereka ke jurang
nereka Jahanam.
Sedangkan bagi para orang tua, ini tentunya sebuah
pengingat bahwa ada amanah menunaikan kewajiban mendidik anak-anak mereka untuk
menjadi anak-anak yang sholih dan sholihah guna menggapai kebahagiaan mereka di
dunia dan akhirat.
Daftar Pustaka
1.
Husaini, DR. Aimanal (2011). Buku Pintar Wanita
Muslimah. Solo : DBR al-Hadharah li an-Nasyr wa at-Tauzi’
2.
http://gustidana.wordpress.com/2008/12/02/pesan-dan-nasihat-nabi-muhammad-saw-kepada-kaum-wanita/
3.
Di nukil dari Majalah Al Mawaddah Edisi 1 Tahun ke-1
(1428H/2007M)
http://aghita.wordpress.com/2008/07/18/al-quran-wanitakarena-wanita-itu-begitu-istimewa/
subhanallah :)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussubhanallah :) ditunggu commentnya farah :)
BalasHapusall : Thanks for comment :)
BalasHapussubhanallah
BalasHapus